Semarang, Gatra.com – Mata kuliah praktikum pada pendidikan vokasi program studi Animasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) memiliki porsi besar pada prodi yang baru berdiri sejak tahun 2016 ini.   Ketua Prodi Animasi D4 Universitas Dian Nuswantoro, Khafiidz Hastuti mengatakan hal ini sejalan dengan sistem perkuliahan yang selalu mengedepankan keaktifan mahasiswa sejak pra produksi-produksi-hingga post produksi dalam sebuah proyek.   “Kami selalu membuat kelas seperti studio mini, sehingga mahasiswa memahami betul pipeline dalam industri animasi,” ujar Khafiidz saat ditemui Gatra.com, Selasa (26/11)   Menurutnya, kurikulum perguruan tinggi juga harus mengikuti kebutuhan industri animasi, dan didukung oleh sarana dan prasana yang ideal. Seperti, laboratorium komputer, studio animasi, ruang teater, program peningkatan kewirausahaan mahasiswa (inkubator bisnis), dan lain sebagainya.   “Ini dibutuhkan agar mahasiswa memiliki kecakapan, baik cakap karya maupun cakap teknologi. Keduanya harus disinergikan agar para animator dapat menciptakan karya yang berkualitas, dengan bantuan teknologi yang tidak mungkin ditinggalkan dalam industri animasi ini,” paparnya.   Apalagi, saat ini, pemerintah mefasilitasi industri animasi sebagai salah satu dari ekonomi kreatif yang diberikan kesempatan untuk lebih berkembang.   “Sekarang pemerintah juga memberikan perhatian khusus bagi animasi sepanjang rantai nilai yang dimulai dari tahap kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, hingga konservasi,” ujarnya.   Ia berharap, pogram studi animasi kelas dunia, dapat menciptakan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing di kancah internasional   “Kami juga menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi lain dan industri di tingkat dunia agar lulusan kami dapat terserap dengan baik,” harapnya.  


Reporter: Intan Alliva Khansa
Editor: Budi Arista

en_USEnglish