Semarang, Ditjen Vokasi — Fenomena metaverse yang menjadi bahan perbincangan dunia setelah aksi Mark Zuckerberg di bulan Oktober 2021 yang mengubah nama Facebook menjadi Meta dan rencana investasi yang besar dalam metaverse direspon dengan cepat oleh Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, Jawa Tengah. Pada bulan November 2021, Rektor Udinus, Prof. Edi Noersasongko, berinisiasi untuk membentuk tim peneliti dalam rangka mendirikan Gamelan Metaverse Lab., laboratorium riset yang difokuskan pada inovasi dalam pemanfaatan teknologi metaverse dalam pelestarian gamelan.

Tidak berselang lama, tim peneliti dari Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus yang beranggotakan Pulung Nurtantio AAndon, Guruh Fajar Shidik, Abdul Syukur, Ahmad Zaenul Fanani, Khafiizh Hastuti, dan Arry Maulana Syarif merumuskan pembangunan negeri gamelan virtual di metaverse melalui riset berkelanjutan. Abdul Syukur, Dekan FIK Udinus, menyatakan bahwa gamelan telah menjadi milik dunia dan secara resmi telah terdaftar sebagai Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Takbenda (WBTB) UNESCO sehingga pembangunan negeri gamelan virtual di metaverse merupakan inovasi terciptanya wadah berkumpul bagi pemusik, peminat, serta peneliti gamelan dari seluruh dunia, baik untuk bersosialisasi, bermusik, berdiskusi, atau beraktivitas secara virtual selayaknya di dunia nyata.

Khafiizh Hastuti, Kaprodi D-4 Animasi, menjelaskan bahwa pembangunan aplikasi Gamelan Land, negeri gamelan virtual di metaverse, dirancang melalui lima fase. Fase pertama telah selesai dilaksanakan melalui Hibah Riset Internal Universitas Dian Nuswantoro 2021.

Saat ini sedang melaksanakan pengembangan fase kedua melalui Hibah Penelitian Terapan Kemendikbudristek 2022 dan pengembangan fase ketiga melalui pendanaan Kedaireka Kemendikbudristek 2022. Setiap fase ditargetkan menghasilkan output berupa purwarupa, produk jadi, publikasi di jurnal internasional atau seminar internasional bereputasi, dan HKI. Bahkan, pengembangan fase pertama telah menghasilkan output berupa publikasi di jurnal internasional terindeks Scopus, purwarupa gim “Warriors of the Gamelan Skeleton”, gim VR, dan aplikasi VR “Gamelan Metaverse 1.0”, yang semuanya telah mendapatkan sertifikat HKI.

Pada kesempatan lain, Pulung Nurtantio Andono, Wakil Rektor IV Bidang Riset, menyatakan bahwa Udinus telah memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam pengembangan sistem berbasis kecerdasan buatan dan pemanfaatannya untuk tujuan pelestarian warisan budaya Indonesia. Menurutnya, Udinus juga berkomitmen untuk tetap berpartisipasi dan memberikan kontribusi nyata melalui riset-riset unggulan yang akan selalu mengacu pada perkembangan teknologi terbaru, seperti metaverse. 

“Kami akan segera menyelenggarakan event dengan mengundang tokoh nasional untuk merasakan indahnya Gamelan Land dan menikmati bermusik bersama dalam negeri gamelan virtual di metaverse,” imbuh Pulung. (Diksi/Udinus/AP/NA)

Sumber : https://vokasi.kemdikbud.go.id/read/b/udinus-bangun-negeri-gamelan-di-metaverse

en_USEnglish