24 mahasiswa dari program studi Animasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) mengikuti diklat layout Animasi 3D  yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Dalam kegiatan tersebut juga ditandatangani Memorandum of Undestanding (MoU) antara Kementerian Perindustrian RI dengan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Udinus. 

Diklat yang diadakan mulai 15-30 Januari 2019, diadakan di laboratorium komputer D2A Udinus. Nantinya 24 mahasiswa yang berasal dari program stusi Animasi Udinus tersebut diberikan ilmu terkait animasi dan pada akhir sesi terdapat juga uji kompetensi untuk menilai kemampuan mahasiswa tersebut.  Mahasiswa yang memiliki kemampauan diatas rata-rata akan mendapatkan peluang kerja di industri animasi yang telah bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Dua perusahaan animasi yang telah bekerjasama dan bersedia melatih mahasiswa Udinus yakni dari 8 Mata Studio dan Papilon.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer Udinus, Dr Abdul Syukur, MM, dalam sambutannya mengatakan bahwa peluang pekerjaan di dunia animasi masih sangatlah banyak. Diklat yang diadakan selama 15 hari sebagai satu diantara langkah untuk memenuhi permintaan tenaga kerja yang dibutuhkan di dunia animasi. Ia pun berharap agar 24 mahasiswa bisa mengikuti diklat dengan sungguh-sungguh dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. “Perusahaan-perusahaan animasi di Indonesia maupun luar negeri memerlukan banyak sekali permintaan tenaga kerja di bidang animasi. Melalui diklat ini, kami berupaya menjadi penyedia tenaga kerja yang produktif dan berkompeten. Saya berharap para mahasiswa juga bisa memanfaatkan kegiatan ini semaksimal mungkin,” katanya.

Kepala Balai Diklat Industri Denpasar, Drs. Paryono, M.M  menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan animasi 3D  selama 10 menit, membutuhkan ratusan animator. Menurutnya permintaan animator dari luar negeri ke Indonesia sangat besar namun dari kementerian Perindustrian RI belum mampu menyanggupi secara penuh permintaan tersebut. “Sebelumnya dari perusahaan dalam negeri maupun luar negeri banyak meminta animator dari Indonesia yang jumlahnya sekitar 4000 animator, namun kami baru bisa menyanggupi sekitar 2000 animator saja. Semoga melalui diklat ini dapat menjaring mahasiswa yang berprestasi agar mampu menjadi animator yang dibutuhkan oleh perusahaan animasi,” jelasnya.

Paryono menuturkan bahwa layout 3 dimensi menjadi tahap awal dalam pembuatan sebuah animasi. Tahap tersebut juga menjadi hal krusial dalam sebuah animasi. Menurutnya perusahaan animasi tidak dapat bekerja dengan satu animator saja, namun membutuhkan banyak animator. “Layout menjadi pelajaran terpenting dalam produksi animasi karena ini awal membuat sebuah animasi yang dapat dinikmati. Saya ingin mahasiswa Udinus mampu menangkap pelajaran dari para pembimbing yang telah expert di bidang animasi,” tuturnya.

Dua pelatih diklat layout animasi 3D di Udinus, yakni Doni Purwosulistio yang berasal dari 8 Mata Studio dan Alfa Robbi berasal dari dan dari Papillon Studio.

Sementara itu, Kahumas Udinus, Agus Triyono, S.Sos , Msi menegaskan bahwa Udinus akan terus mengembangkan para mahasiswa agar mampu diterima pasar kerja dan menjadikan ahli dalam bidangnya. “Ini menjadi langkah bagus untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa agar lebih berkembang dan cakap dalam dunia teknologi,” tandas Agus. (*Humas Udinus/lex/AT/ Foto : Alex Devanda)  

en_USEnglish