Animasi lokal ‘Si Warik’ kembali menghadirkan episode terbarunya yang kini memasuki episode kelima. Episode dari karya Animasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) itu menampilkan cerita yang semakin menarik dengan karakter baru, serta petualangan melindungi masyarakat dari gangguan makhluk tak kasat mata bernama Buta Cakil.

Dalam episode terbaru ini, Buta Cakil yang meresahkan masyarakat dengan memasuki tubuh salah satu warga, menjadi ancaman besar bagi desa tersebut. Si Warik, bersama Endog dan Dian, berusaha keras menolong warga dan menghadapi makhluk jahat ini.

Uniknya, Si Warik bahkan menunjukkan wujud terbarunya dengan bergabung bersama Endog untuk mengalahkan Buta Cakil. Selayaknya cerita-cerita superhero yang masih membuming di kalangan industri animasi dan perfilman.

Proses produksi episode kelima ini tidak hanya menarik dari segi cerita, tetapi juga  dari segi produksinya. Karena Program Sarjana Terapan Animasi Udinus melibatkan 19 siswa magang dari dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Semarang.

Ketua Program Sarjana Terapan D-4 Animasi Udinus, Dr. Khafiizh Hastuti, M.Kom., menjelaskan bahwa keterlibatan siswa ini merupakan langkah nyata untuk memberikan pengalaman langsung dalam dunia animasi.

“Kami ingin para siswa SMK ini merasakan langsung bagaimana proses produksi animasi dilakukan. Dari tahap awal hingga menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati masyarakat luas,” ujar Dr. Khafiizh.

Golden Tiket

Sebagai bentuk apresiasi, Udinus memberikan empat golden tiket kepada siswa SMK yang berprestasi selama proses pembuatan animasi ini. Tiket itu dapat di klaim ketika mereka akan melanjutkan pendidikan di Animasi Udinus, berupa potongan biaya dan konversi 12 SKS.

Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, mengungkapkan bahwa penghargaan ini bertujuan untuk mendorong semangat dan kreativitas para siswa. Jurusan yang sudah mengantongi akreditasi Unggul tersebut juga bukti nyata mahasiswa dibekali ilmu-ilmu untuk bersaing di industri animasi.

“Golden tiket ini kami berikan sebagai bentuk motivasi agar para siswa terus berkarya dan meningkatkan kemampuan mereka di bidang animasi. Si Warik sebagai salah satu Intellectual property (IP) kami membuktikan karya-karya memang diciptakan di Animasi Udinus,” kata Prof. Edi.

Dengan dirilisnya episode baru ini, “Si Warik” tidak hanya berhasil menghadirkan hiburan yang edukatif, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan talenta muda di bidang animasi.

Sebagai informasi, film animasi Si Warik merupakan animasi yang menggambarkan perwujudan budaya lokal kota Semarang, baik dari segi visual maupun audio melalui dialek khas Semarangan. Selain menyuguhkan cerita yang menarik, Si Warik juga diharapkan bisa menjadi media untuk mengenalkan budaya kota Semarang kepada anak-anak di Indonesia dan dunia. (Humas Udinus/Alex. Foto: Humas Udinus)

Sumber : https://dinus.ac.id/2024/08/animasi-si-warik-rilis-episode-baru-kolaborasi-siswa-smk-dan-mahasiswa-udinus-kisahkan-petualangan-melawan-makhluk-tak-kasat-mata/

en_USEnglish