Penasihat budaya dan antropologi visual dari animasi ‘Raya and The Last Dragon’ memberikan pemahaman dalam proses merancang sebuah film animasi. Hal itu disampaikan oleh Dr. Steve Arounsack kepada seluruh mahasiswa Prodi D-4 Animasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus).
Kedatangan penasihat dari film mancanegara tersebut, disambut oleh Seluruh Wakil Rektor Udinus. Hadir pula Dekan FIK Udinus dan juga Kaprodi D-4 Prodi Animasi Udinus. Selain itu, ia juga mengapresiasi karya Udinus salah satunya Robot Gamelan, pada saat itu mengalunkan beberapa tembang jawa.
Para mahasiswa Prodi D-4 Animasi Udinus mendapatkan pemahaman mengenai merancang sebuah animasi yang berkualitas. Kegiatan itu diselenggarakan di ruang teater yang berlokasi di Gedung H lantai 7. Mereka mendapatkan ilmu terkait merancang jalan cerita yang baik, sebuah lokasi cerita, karakter yang ada di dalam film tersebut hingga pesan-pesan yang disampaikan kepada penonton.
Wakil Rektor II Bidang Umum & Keuangan, Dr. Guruh Fajar Shidik, S.Kom., M.Cs., mengatakan kehadiran salah satu Penasihat budaya dan antropologi visual dari animasi internasional menjadi suatu kehormatan bagi Udinus. Ia memberikan selamat dan apresiasinya untuk film yang terinspirasi dari budaya Indonesia, berjudul ‘Raya and the Last Dragon’ atas nominasi oscar yang didapatkan.
“Kami berharap Dr. Steve sebagai narasumber bisa membagikan pengalamannya di dunia animasi. Dapat memberikan pandangan dan wawasan baru bagi mahasiswa Prodi D-4 Animasi Udinus. Mereka saat ini terus mengembangkan film berjudul ‘Si Warik’ yang digarap oleh studio milik Udinus,” kata WR II Udinus saat memberikan pidatonya kepada seluruh peserta.
Wawasan Baru Bagi Mahasiswa Udinus
Sementara itu, Ketua Prodi D-4 Animasi Udinus, Dr. Khafiizh Hastuti M.Kom., menyampaikan bahwa kegiatan diskusi bersama dengan penasihat budaya dan antropologi visual di salah satu film popular di dunia, merupakan bagian dari langkah untuk memberikan ilmu bagi mahasiswa. Diskusi kali ini menjadi penting karena sebagai sarana untuk meminta masukan dan peningkatan kualitas. Terutama untuk karya Intellectual Property dari ‘Si Warik’.
“Berbagai masukan sudah kami terima dan nantinya akan menjadi bahan untuk meningkatkan kualitas dari film karya kami yang terus dikembangkan. Saat ini, IP Si Warik telah mengarah pada proses pembuatan game di 2D maupun 3D,” jelasnya.
karya-karya Udinus tak terkecuali ‘Si Warik’, mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari Dr. Steve Arounsack. Ia pun memberikan pesan agar mahasiswa tetap semangat dan terus belajar agar mampu menjadi animator-animator yang berkualitas.
Saat ini, film animasi karya Udinus yang dikenal ‘Si Warik’, menyisipkan berbagai pelajaran di dalamnya. Pada film tersebut terdapat tiga tokoh utama yakni Dian, Warik dan Endog. Pada proses pembuatannya, Udinus melibatkan mahasiswa, dosen dan juga beberapa studio.
Recent Comments